Laporan Wartawan Rakyatjambi.co,Hendry
MUARASABAK-Hari ini Rabu tanggal 12 April 2017, genap satu tahun kepemimpinan Bupati Tanjung Jabung Timur, H. Romi Hariyanto,SE dan Wakil Bupati H. Robby Nahliansyah.
Selama itu pula, bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan segenap Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta masyarakat dan seluruh stakeholder, telah dapat melaksanakan kegiatan pemerintahan dan pembangunan di Bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung.
Tentu belum banyak prestasi yang ditoreh, namun kebijakan dan Road Map yang disusun, sudah berada dijalur yang tepat, sehingga visi Merakyat (Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat) optimis bisa diwujudkan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2016-2021.
Visi Merakyat, mencerminkan kepribadian seorang pemimpin yang dekat dengan rakyatnya, peduli dengan permasalahan dan memahami kondisi serta kebutuhan masyarakat, sehingga upaya meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan warga lebih mudah terwujud.
Untuk memastikan efektifitas upaya tersebut, duet Romi – Robby merumuskan langkah – langkahnya dalam Panca Misi;
Meningkatkan pembangunan infrastruktur daerah yang berkualitas dan berwawasan lingkungan.
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan dan pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis agrobisnis, koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) investasi industri, kepariwisataan dan pemberdayaan masyarakat nelayan (Maritim).
Meningkatkan kualitas SDM melalui peningkatan kualitas kesehatan, pendidikan, kesetaraan gender, pengendalian penduduk dan penerapan IPTEK.
Mewujudkan masyarakat yang Agamis dan berbudaya serta keamanan daerah yang kondusif, dan.
Mewujudkan tata kelola pemerintahan daerah dan desa yang baik, bersih, transparan dan demokratis.
Secara operasional, Panca Misi tersebut dijabarkan melalui Delapan Pilar utama prioritas pembangunan. Mengoptimalkan penyediaan Infrastruktur daerah yang berkualitas, Meretas ketertinggalan wilayah sampai ketingkat desa, terutama desa-desa yang berbatasan dengan desa kabupaten lain.
Membangun pusat – pusat pertumbuhan ekonomi secara terpadu dan terintegrasi dalam mendukung daerah sebagai pintu gerbang perekonomian Provinsi. Pemberdayaan masyarakat melalui ekonomi kerakyatan berbasis sektor unggulan wilayah, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan dasar dan peningkatan layanan dibidang kesehatan, pendidikan, Agama dan budaya.
Selain itu, meningkatkan daya saing daerah melalui pengembangan SDM, kesetaraan gender, pengendalian penduduk dan penerapan IPTEK. Menjadikan daerah tujuan investasi dan pariwisata berbasis kelestarian lingkungan. Membangun tata kelola pemerintahan yang efektif, efesien, bersih, demokratis serta terpercaya.
Kinerja Pembangunan Daerah
5 (Lima) Misi dan 8 (Delapan) pilar utama tersebut, bertujuan untuk menjawab permasalahan terkait pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang mengalami perlambatan pada tahun 2015 yang hanya sebesar 1,87 % sedangkan Provinsi Jambi sebesar 4,21 %. Meski sebenarnya hal ini lebih sebagai akibat dampak ekonomi global dan musibah kebakaran hutan serta bencana asap.
Beratnya tantangan pemerintahan Romi-Robby diawal pemerintahan, bukan itu saja. Tingkat kemiskinan di Tanjabtim tahun 2015 bahkan mencapai 14,17 %. Harga minyak dunia yang tidak stabil, berimbas pada penurunan Dana Bagi Hasil minyak dan gas bumi. Masih banyaknya ruas jalan produksi yang rusak, serta belum optimalnya pelayanan kesehatan tingkat pertama dan rujukan, adalah kondisi mengkhawatirkan yang harus pula diatasi segera.
Salah satu wujud nyata pelaksanaan delapan prioritas pembangunan tersebut, pada tahun 2016 untuk keempat kalinya Kabupaten Tanjabtim memperoleh hasil penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan dari Kementerian PAN dan RB dengan predikat CC.
Telah pula dilaksanakan tindaklanjut PP 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah, dengan penerbitan Perda No. 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Perbup No. 31 Tahun 2016 tentang struktur dan uraian tugas perangkat daerah.
Dalam hal infrastruktur, pemkab Tanjabtim menyediakan alat berat berupa bulldozer sebanyak dua unit, yang khusus diperuntukkan bagi pemeliharaan jalan. Dari target 3 UPTD, telah disupport alat berat untuk wilayah kecamatan Sadu pada 2016 dan Kecamatan Rantau Rasau 2017.
Pada 2016 juga, pembangunan dilanjutkan pengerasan jalan beton (Rigid) menuju Kecamatan Dendang sepanjang 9,4 Km, pengerasan jalan beton (Rigid) ibukota Kecamatan Muarasabak Timur 2,5 Km dan perbaikan jalan aspal dua jalur dari Simpang Rumah Sakit menuju Gedung Bersama sepanjang 15 Km.
Empat unit jembatan beton juga dibangun pada ruas jalan menuju Desa Alang-alang. Satu unit lainnya dibangun di Desa Catur Rahayu Kecamatan Dendang. Sedangkan untuk membuka isolasi akses darat, dari Desa Sungai Tawar menuju Simpang Palatuang Kecamatan Mendahara, pemkab Tanjabtim membuka jalan sepanjang 7,1 Km melalui kemitraan dengan TNI AD melalui kegiatan karya bakti TNI.
Di bidang Kesehatan, di RSUD Nurdin Hamzah telah dibangun 4 unit gedung baru untuk laboratorium, perinatology, paru dan kamar mayat. Status type rumah sakit itu pun telah ditingkatkan dari type D ke C.
“Kita juga telah melakukan penyiapan sepuluh dokter spesialis,” ujar Romi. ” Bahkan tahun ini juga kita akreditasi lima Puskesmas lagi setelah sebelumnya tiga puskesmas lebih dahulu,” imbuh Romi.
Dari data RSUD Nurdin Hamzah, tahun 2016 juga terjadi peningkatan operasi menjadi 54 tindakan. Padahal, tahun sebelumnya, hanya 30 operasi. Peningkatan pelayanan ini diiringi dengan peningkatan tunjangan dokter spesialis.
Ekonomi Kerakyatan
Kebijakan lain Bupati Romi diawal tahun pemerintahannya adalah mengharuskan PNS membeli beras lokal hasil produksi petani di atas HPP. Kebijakan ini melibatkan PLDPM dan Toko Tani sebagai penyalur. Salah satu tujuan kebijakan ini adalah merangsang petani untuk lebih giat bertanam, yang pada akhirnya diharapkan nilai tukar petani meningkat.Dengan demikian, alih fungsi lahan pertanian bisa dicegah lebih dini.
Keseriusan membangun sektor pertanian ini juga diwujudkan dalam upaya peningkatan kapasitas SDM petani. Bekerjasama dengan BPTP, telah dibangun Techno Park (Taman Teknologi Pertanian) di kawasan KTM Geragai seluas 7 Ha dan akan dikembangkan dengan pembangunan kebun percontohan seluas 25 Ha.
Juga dilokasi KTM, pemkab membangun kebun buah skala orchard seluas 30 Ha. Targetnya 50 Ha. Lokasi tersebut kelak akan dicanangkan sebagai lokasi agrowisata. “Kita akan bekerjasama dengan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi,” jelas Romi.
Masih menurut Romi, peningkatan nilai tambah hasil perkebunan melalui hilirisasi industri, khususnya perkebunan sawit, telah diinisiasi beroperasinya satu unit pabrik pengolahan kelapa sawit di Kelurahan Teluk Dawan Kecamatan Muarasabak Barat, PT. Agro Tumbuh Gemilang Abadi (ATGA).
Terintegrasi dengan hal itu, telah dibangun juga dua unit pasar sehat tradisional. Di Desa Kota Baru Kecamatan Geragai dan Kelurahan Talang Babat Kecamatan Muarasabak Barat. Sementara guna optimalisasi dukungan bagi kegiatan ekspor impor melalui Pelabuhan Muarasabak, telah dibangun fasilitas pendukung pelabuhan berupa jaringan listrik dan revitalisasi sarana air bersih pelabuhan.