Tamu Harkopnas & Munas APEKSI Borong Batik Jambi

1568 views

IMG_20160730_203106

IMG_20160730_203110

“Permintaan pedagang meroket,  pasokkan pengrajin tersendat”

rakyatjambi, KOTAJAMBI–Terpilihnya Jambi menjadi tuan rumah dua event nasional, seperti Hari koperasi nasional ke-69 (Harkopnas) dan Musyawarah nasional V (Munas) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) membawa berkah khalayak ramai, salah satu dari sekian ribu yang merasakan manfaatnya adalah Pengrajin dan Pedagang Batik Jambi.

Seperti yang dirasakan para pedagang batik di kawasan sentra penjualan batik jambi, Jalan Prof.DR.Sumanteri Brojonegoro, Simpang Pule. Menurut sejumlah pedagang merasakan ramainya pembeli ini berlangsung selama dua pekan terakhir. “Tegoklah dewek bang etalase kami sudah kosong semua diborong pembeli, ” ungkap Kasim Pemilik toko Cempaka Putih Batik Jambi, kepada rakyatjambi.co Sabtu Malam 30 Juli 2016.

Ramainya pembeli akhir-akhir ini kata Kasim, memang dipengaruhi dengan ditunjuknya Jambi menjadi tuan rumah acara nasional, ini terlihat mereka yang berkunjung mayoritas berasal dari luar daerah jambi hal itu terlihat dari gaya bahasa dan kendaraan yang mereka gunakan ke toko batik mereka. “Plat luar galo yang mampir ado jugo plat jambi tapi mereka datang kayaknyo membawa tamu dari luar mungkin bae sengajo ngajak ketoko untuk oleh-oleh, ” kenangnya.

Meraup keuntungan meski tidak terlalu besar dari diselenggarakannya acara nasional di Jambi kata Kasim, tidak hanya dirasakan dirinya saja, namun para pedagang lain juga merasakan hal yang serupa. “Diwilayah Simpang Pule inikan rata-rata pedagang batik jadi pengunjung banyak pilihan tidak ditoko kami di toko tetangga mungkin ada yang sesuai selera dan kami mematok harga juga tidak tinggi mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah, ” bebernya.

Tingginya permintaan pembeli ditambahkan Kasim, harus dia akui tidak sedikit pedagang batik selama dua pekan terakhir kewalahan dalam upaya memenuhi selera pengunjung pasalnha, diwaktu permintaan meningkat pasokkan batik dari para pengrajin seperti bahan batik, baju celana dan perlengkapan berbahan batik lainnya tersendat. “Sayo lah berkali-kali pesan tapi sampe malan ne belum jugo datang, kami dapat memaklumilah karena inikan masih suasana lebaran mungkin pembatiknya masih libur, melihat antusiasnya para tamu untuk memakai batik jambi kami khususnya pedagang berharap kepada pemerintah baik provinsi maupun kota jambi agar acara yang melibatkan daerah luar kembali digelar, ” harapnya. (yop)

Comments

comments

Penulis: 
    author

    Posting Terkait