SUMATERA SELATAN – Hujan deras yang terjadi sejak beberapa hari terakhir di Kabulaten Musi Rawas Utara (Muratara), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) membawa petaka bagi masyarakat diwilayah uluan pelosok desa.
Hampir seluruh desa didaerah Kecamatan Ulu Rawas, (terutama dikawasan bibir sungai rawas-red) Kamis pagi 11 Januari 2024 terendam banjir. Ketinggian air hingga menyentuh lantai rumah panggung didaerah ini menyebabkan empat jembatan di kecamatan itu putus. Tak hanya merusak fasilitas penyeberangan penghubung antar desa, fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan fasilitas pendidikan saja, namun akibat derasnya aliran sungai dua rumah warga di Desa Pulau Kidak hanyut dibawa arus.
Terpantau, warga uluan semakin menderita, ditengah kesibukan menyelamatkan diri dan harta benda berharga miliknya, kampung mereka juga kegelapan akibat listrik yang tak kunjung menyala.
Meski kerugian belum dapat ditaksir oleh para korban, namun besar harapan mereka ungkapkan agar bisa bersandar dipundak pemerintah daerah seperti Bupati Muratara, H. Devi Suhartoni serta Gubernur Sumsel H. Herman Deru. “Kami ko urang dusun, urang uluan, jugo warga miskin perhatian pak bupati dan pak gubernur atau siapolah urang gede dipucuk tu supayo ngelih kami dibawah ko, kalu dak ditulung ulih nyu mungkin umah kami yang anyot ko dak pacak tegitai kalu nunggu ulih motong, pacak nian keluargo kami diam di ponok sawah atau ponok dumu (ladang-red), belum lagi kebau, kaming, itik, ayam kami jugo dak tekelih gi dimanu demanyo kini ko, jadi Tulungan bapak bupati Pak gubernur kami tunggu nian, ” ungkap Lung, salah satu warga Desa Pulau Kidak dengan bahasa logat Ulu Rawas kepada wartawan media ini via WhatsApp-nya.
Selain meminta perhatian untuk pembangunan rumah yang hanyut, Lung juga meminta pemerintah daerah segera melakukan perbaikan empat jembatan gantung disejumlah desa yang putus serta fasilitas umum lainnya. “Kalu jerambah, fasilitas kesehatan dan pendidikan dak dibiki gacang tambah saro kami, ” sambung Lung menyampaikan harapan khalayak ramai.
Menurut informasi yang diperoleh ketinggian air sejak sore hari ini sudah mulai surut, kendati demikian, namun warga masih tetap waspada, mayoritas warga masih berada ditempat pengungsian dikediaman sanak famili didataran tinggi, lantaran cuaca masih menunjukkan berpotensi hujan deras yang dikwatirkan banjir Bandang susulan kembali melanda. “Kalu dikelih aya nyo masih nyerap makonyo kami masih ado yang belum bani balek kumah, mudah-mudahan lah dak gi rapus kareno rapus tahun ko lah yang paling parah, ” cetus Jef warga lainnya. (opi)