Program Bibit Ikan gagal

1348 views

WP_20151028_025
Merangin-Musim kemarau yang berkepanjangan rupanya berdampak pada sektor perikanan. Sejumlah kolam pemeliharaan dan pembibitan benih ikan yang terletak di Balai Benih Ikan (BBI) Talang Kawo, Kecamatan Bangko mengalami kekeringan. Akibatnya, jutaan benih dan induk ikan yang disiapkan pemerintah untuk para peternak ikan, mati akibat kekeringan.
        Matinya jutaan benih dan induk ikan ini membuat program pembibitan ikan di Kabupaten Merangin mengalami kegagalan. Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Merangin, Markoni membenarkan itu.
‘’90 persen pembibitan ikan kita yang ada di BBI gagal, karena kekeringan,” kata Markoni, Rabu (28/10).
Dijelaskan Markoni, mengeringnya kolam pembibitan ikan yang terletak di BBI Talang Kawi Kelurahan Dusun Bangko Kecamatan Bangko ini lantaran anak sungai yang menjadi pasokkan air buat kolam pembibitan itu mengalami kekeringan. Keringnya sungai itu lantaran musim kemarau yang berkepanjangan.
‘’Bukan saja di BBI kita, saat ini semua kolam ikan milik masyarakat juga telah mengalami kekeringan,” ujarnya.
Pada tahun 2015 ini, BBI Disnakkan Kabupaten Merangin memproduksi sebanyak 1 juta bebit ikan. Bibit tersebut terdiri dari bibit ikan lele dan bibit ikan nila. Dan yang banyak mengalami kematian adalah bibit ikan nila.
‘’Akibat kolamnya kekeringan benih-benih tersebut mati terutama jenis Nila,” keluhnya.
‘’Saat ini kita hanya dapat menyelamatkan beberapa indukan saja, yang masih ditempakan di kolam utam adengan mengunakan jaring apung, namun kolam utam tersebut juga terancam kering,” tambahnya.
Lebih lanjut Markoni mengatakan, dengan matinya bibit ikan tersebut, berpengaruh kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD), dimana telah ditetapkan PAD dari sektor BBI ini sebesar Rp 75 juta. Besar kemungkinan PAD yang telah ditetapkan itu tidak akan tercapai sama sekali.
‘’Sudah dipastikan PAD yang ditergetkan tak akan tercapai dari sektor ini,” ungkapnya.
Kegagalan pembibitan ikan ditahun 2015 ini sebagai dampak kemarau panjang, menjadi pelajaran pihak Disnakkan Merangin. Kedepan, sebagai antisipasi kekeringan pihak Disnakkan Mernagin akan membuat sumur bor, sebagai sumber air alternatif jika terjadi kemarau yang panjang.
‘’Dengan adanya sumur bor sehingga BBI tidak tergantung dengan musim lagi,” jelasnya.
Pantuan harian ini di BBI Merangin, puluhan kolam ikan yang terdapat dilahan lebih kurang 5 hektare mengalami kekeringan. Bahkan dasar dari kolam-kolam tersebut mengalami keretakan.
Hanya ada satu kolam yang terlihat masih ada airnya. Namun debitnya telah sedikit. Dan dikolam tersebut pihak BBI terlihat mengevakuasi beberapa indukan ikan lele.
Sementara sungai yang menjadi pasokan air ke kolam di BBI itu juga terlihat sudah kering. Praktis tidak ada sumber air untuk kolam-kolam tersebut.(MT)

Comments

comments

Penulis: 
    author

    Posting Terkait