Walikota Fasha Minta Pelaku Usaha Jangan Kangkangi Peraturan

Kota Jambi – Terkait perkembangan Rumah Makan (RM) Basuo beberapa waktu lalu di segel tim gabungan SATPOL-PP Kota Jambi atas pelanggaran yang di lakukan rumah makan tersebut.

Walikotanya Jambi, Syarif Fasha saat di konfirmasi awak media menjelaskan bahwa dari laporan Satpol-PP mengenai Rumah Makan Basuo tersebut banyak sekali pelanggaran yang dilakukan, mulai dari penutupan drainase untuk lahan parkir, izin dan lain sebagainya serta protokol kesehatan dan lain sebagainya.

“Kami sampaikan kepada pelaku usaha bahwa kota Jambi ini berbeda dengan kota-kota lain, disaat kota-kota besar tersebut melakukan PSBB yang ketat namun kota Jambi masih memberikan kelonggaran dengan relaksasi ekonomi kepada pelaku usaha,” jelas Fasha, Sabtu (30/01/21).

Fasha menegaskan untuk protokol kesehatan tidak ada tawar-menawar, siapapun dia, apakah keluarga pejabat, kalau melanggar protokol kesehatan maka akan dikenakan sanksi. “Untuk protokol kesehatan tidak ada tawar-menawar,” tegasnya.

Dirinya juga meminta kepada PTSP agar memberikan sanksi terhadap pelaku usaha yang sudah bertahun-tahun tidak memiliki izin ataupun izin yang mati. “Kita berikan shock terapy kepada pelaku usaha. Kami juga berharap agar kasus ini tidak terulang kembali terhadap pelaku-pelaku usaha yang lainnya,” pintanya.

Mendengar bahwa izin rumah makan terus sudah di urus namun tidak di tanda tangan oleh PTSP, Fasha sebut bahwa izin tersebut memliki aturan semua. “Kalau memang mereka punya itikad baik, dari dulu sudah di urus izin itu, bukan saat Satpol-PP datang dan tim gabungan datang baru di urus izinnya,” tegasnya.

Ia mengingatkan kepada pelaku usaha agar jangan menang sendiri, karena pemerintah tidak akan menyulitkan pelaku usaha.

“Kepada pelaku usaha jangan mengangkangi peraturan yang ada, sampai-sampai hal terus berlarut bertahun-tahun. Terlalu banyak yang di langgar disini, bukan hanya perizinan saja, protokol kesehatan, drainase ditutup dibangun lagi di belakang tempat cuci piring di atas drainase itu bukan masalah perizinan saja, namun banyak masalahnya,” pungkas Fasha. (Dre)

Sudah dibaca 519