Mendorong Kesetaraan Gender di Provinsi Jambi

708 views


RakyatJambi.co – Hasil Sensus Penduduk Tahun 2020 menunjukkan sebesar 70,54 persen penduduk Provinsi Jambi berada di usia produktif. Tingginya proporsi penduduk usia produktif ini menandai Jambi masih berada pada masa Bonus Demografi.

Kondisi ini dapat menjadi berkah bagi Jambi, manakala peluang ini dimanfaatkan dengan baik. Ketika semua penduduk produktif secara optimal berperan banyak pada proses pembangunan, semua menjadi motor penggerak, terjun langsung menjadi pemeran utama maka keberhasilan pembangunan bukanlah hal yang sulit untuk dicapai. Ini berlaku untuk semua orang tanpa melihat latar belakang, apalagi jenis kelamin.

Partisipasi perempuan mempunyai andil penting menentukan keberhasilan Jambi dalam memanfaatkan bonus demografi yang ada. Namun, ini dapat tercapai ketika kaum hawa jambi sudah memiliki akses yang sama dengan kaum adam dalam menikmati pembangunan. Kesetaraan gender salah satu kunci sukses Jambi dalam mengeruk tambang bonus demografi.

Di dunia Internasional, kesetaraan gender sudah menjadi konsen bagi semua Negara. Tujuan kelima dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) adalah mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum perempuan, SDGs ini merupakan kesepakatan dari semua Negara di dunia, ini bukti bahwa permasalahan gender mendapatkan porsi perhatian oleh dunia internasional.

Gender dapat diartikan sebagai perlakuan beda atas peran, sifat, sikap dan perilaku yang tumbuh dan berkembang dalam komunitas masyarakat. Peran gender terbagi menjadi peran produktif, peran reproduksi serta peran sosial kemasyarakatan. Sedangkan kesetaraan gender melukiskan pada suatu keadaan dimana antara laki-laki dan perempuan setara dalam pemenuhan hak dan kewajiban.

Kesetaraan Gender di Jambi
Berdasarkan data BPS, indek pembangunan gender (IPG) Jambi Tahun 2020 sebesar 88,41. Semakin kecil jarak angka IPG dengan nilai 100, maka semakin setara kualitas SDM antara perempuan dan laki-laki.

Data ini mengungkapkan masih adanya gap kualitas SDM antara perempuan dan laki-laki di Jambi, walau gap itu memang kecil. Gap ini yang diusahakan agar lambat laun semakin mengecil dan akhirnya kesetaraan bener-bener tercapai. Dibandingkan dengan angka IPG Indonesia (91,06), angka IPG Jambi pun lebih rendah, di antara Provinsi-Provinsi di Sumatera, Jambi menduduki ranking dua terbawah, sedikit lebih baik dari Riau. Data lain yang dapat menggambarkan kesetaraan gender yaitu Indeks pemberdayaan gender (IDG). Indeks ini fokus untuk melihat sejauh mana kesejahteraan gender dalam hal peran aktif di dunia politik, pengambilan keputusan, dan ekonomi.

IDG Jambi di Tahun 2019 sebesar 65,97 lebih rendah dibandingkan dengan IDG Indonesia yang sudah di angka 75,24. Kondisi ini menandakan partisipasi perempuan Jambi dalam dunia politik yang dilihat dari keterwakilan di Parlemen, pengambilan keputusan yang ditandai banyak tidaknya perempuan dalam posisi strategis dan kondisi ekonomi perempuan, belum lebih baik dibandingkan perempuan Indonesia secara umum. Dengan kata lain, kemajuan pemberdayaan perempuan Jambi berjalan dengan lambat dan membutuhkan dorangan agar dapat mengejar ketertinggalan dibandingkan dengan daerah lain.

Peningkatan Peran Serta Perempuan
Permasalahan gender tidak melulu terkait perempuan sebagai objeknya, bisa jadi juga laki-laki. Akan tetapi secara umum peran serta perempuan di ruang publik, memang tertinggal dibandingkan laki-laki, sebagian perempuan masih disibukkan dengan pekerjaan domestik rumah tangga yang menyita banyak waktunya. Berdasarkan data Sakernas 2020, persentase perempuan yang kegiatan utamanya adalah mengurus rumah tangga sebesar 38 persen, dibandingkan dengan laki-laki yang hanya 2 persen saja.

Pada tahun 2003, Komisi Persamaan Peluang PBB (United Nations Equal Opportunities) menyatakan bahwa keterwakilan wanita 30 persen di dalam Parlemen adalah jumlah minimal supaya dapat memberikan pengaruh pengambilan kebijakan sosial utamanya menyangkut kesejahteraan perempuan.
Pada Pemilu 2019 yang lalu, Di Jambi persentase bakal caleg perempuan yang didaftarkan pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) mencapai 33,60 persen, namun persentase perempuan yang duduk di legislatif hanya 14,55 persen. Dengan kata lain, keterwakilan perempuan di legislatif Jambi cukup rendah, dan dirasakan belum terlalu mampu untuk memberikan pengaruh pada program-program pembangunan agar pro perempuan.

Untuk mendorong kesetaraan gender di Jambi, diperlukan peningkatan peluang perempuan untuk berperan aktif pada ruang publik-ruang publik di tengah masyarakat. Peningkatan peran serta perempuan ini harus didahului dengan peningkatan kualitas sumber daya perempuan, caranya dengan meningkatan partisipasi pendidikan perempuan. Jangan ada lagi perempuan yang putus sekolah karena alasan menikah, alasan perempuan tidak perlu sekolah tinggi karena hanya akan bekerja di dapur dan alasan-alasan diskriminatif lainnya.

Para pengambil kebijakan pemerintahan, pimpinan perusahaan baik BUMN maupun swasta agar memberikan peluang bagi pegawai perempuannya untuk menduduki posisi-posisi strategis sebagai tenaga profesional, pastinya dengan memperhatikan kualifikasi dari pegawai perempuan tersebut. Tenaga profesional disini artinya perempuan diberikan posisi untuk pekerjaan level manajer, staf administrasi, pekerja profesional dan teknisi.

Keterwakilan perempuan di legislatif pun harus terus ditingkatkan. Kedepan, target yang perlu dicapai bukan hanya keterwakilan caleg perempuan saja yang diatas 30 persen, seyogyanya perempuan yang duduk di parlemen juga minimal 30 persen. Disini perlu campur tangan para petinggi partai politik untuk memberikan ruang kepada kader-kader perempuan terbaiknya untuk dapat bersaing di pileg, bukan itu saja publisitas dan sosialisasi caleg perempuan juga harus memiliki porsi yang seimbang dengan caleg laki-laki, agar para pemilih yang separuhnya adalah perempuan tahu benar mana caleg perempuan yang harus mereka pilih.

Semoga dengan perhatian semua pihak akan pentingnya kesetaraan gender di Provinsi Jambi, membawa manfaat pembangunan untuk dapat dirasakan semua orang. Tidak ada lagi bagian masyarakat yang hanya menjadi objek pembangunan, tapi semua dapat berperan sebagai pelaku pembangunan. Salam.

Penulis
Nama: Nopriansyah, SST, MSi
Jabatan : Statistisi BPS Provinsi Jambi

Comments

comments

Mendorong Kesetaraan Gender di Provinsi Jambi Hasil Sensus Penduduk Tahun 2020 menunjukkan sebesar 70

Penulis: 
    author

    Posting Terkait